Mengenal Pengertian Fast Fashion, Ciri dan Dampaknya
Dalam dunia mode, ada istilah populer yaitu fast fashion. Dimana fast fashion adalah istilah yang disematkan pada para pelaku industri tekstil. Biasanya mereka memproduksi pakaian dalam jumlah banyak, sesuai dengan trend yang sedang berlaku.
Jadi, fast fashion merupakan tindakan produksi besar-besaran yang dilakukan oleh pihak industri dengan tujuan untuk mengikuti perkembangan trend. Dalam fast fashion, industri hanya berfokus pada kecepatan produksi serta pada penjualan saja, namun mengesampingkan hal-hal lainnya.
Produk fast fashion tidak hanya dibuat secara kilat, tetapi juga menggunakan bahan baku berkualitas rendah, serta mengedepankan harga murah agar bisa terjual cepat. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu fast fashion, simak beberapa ciri-cirinya berikut ini :
1. Selalu Mengikuti Trend Terbaru
Salah satu ciri khas utama dari fast fashion adalah produksinya yang cepat dan selalu mengikuti trend terbaru. Jadi, apa yang sedang booming dan digemari dikalangan masyarakat, maka akan langsung diproduksi dalam jumlah besar.
Namun, mode merupakan sesuatu yang selalu berubah-ubah. Adakalanya yang sedang trend saat ini, kemudian tidak lagi digemari di kemudian hari. Oleh karenanya, produk-produk yang dibuat pun biasanya hanya digemari sesaat saja. Setelah itu akan mudah hilang dan berganti dengan model baru lainnya.
2. Mudah Berganti Model Dalam Waktu Singkat
Karena mengikuti trend sesaat, biasanya barang yang diproduksi juga mengikuti selera pasar. Jadi ketika konsumen sudah tidak menggunakannya, maka secara otomatis produksi barang dengan model tersebut akan berhenti lalu digantikan dengan produk kebaruan lainnya.
Oleh karenanya, biasanya tumpukan barang fast fashion tidak bertahan lama karena sebentar saja sudah dianggap ketinggalan zaman.
3. Daya Tahan
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pakaian biasanya merupakan tekstil dengan kualitas rendah. Tujuannya adalah agar lebih mudah untuk dijual karena harga bahan bakunya yang murah. Buruknya, ini menjadikan barang yang diproduksi menjadi kurang tahan lama, mudah rusak dan berakhir menjadi limbah.
Hal tersebut tentu saja karena tekstil dengan kualitas rendah, biasanya juga memiliki daya tahan yang buruk.
4. Harganya Murah
Salah satu ciri khas dari fast fashion yang selanjutnya adalah harganya yang murah. Karena mengesampingkan kualitas bahan baku yang digunakan, maka barang yang dihasilkan nantinya bisa dijual dengan harga yang murah.
Dengan harganya yang terjangkau, sasaran fast fashion biasanya adalah kalangan masyarakat menengah kebawah. Ini merupakan salah satu dampak positifnya, yaitu bisa menjangkau semua kalangan. Jadi tidak hanya orang kelas atas saja yang bisa membelinya, tapi masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah juga bisa membelinya.
Fenomena Fast Fashion dan Dampaknya
Meskipun memiliki sisi positif yaitu bisa dijangkau oleh semua kalangan, namun produksi masal akan sandang juga menimbulkan beberapa dampak negatif. Selain itu, hasil produksinya juga tidak pasti habis, karena mudah sekali ditinggalkan saat tidak lagi trend di pasaran. Akibatnya tentu saja tumpukan baju tersebut berpotensi menjadi limbah ke depannya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa dampak negatif adanya fenomena fast fashion di tengah masyarakat
- Menunjang Pola Hidup Konsumtif
Orang biasanya akan berfokus pada trend yang sedang kekinian, jadi konsumen akan menjadi konsumtif dan terdorong untuk membeli pakaian dengan model terbaru. Apalagi karena didukung oleh harganya yang murah dan terjangkau. Membeli baju pada akhirnya hanya karena kalap sesaat tanpa benar – benar terpakai ke depannya.
- Menghasilkan Limbah
Fast fashion juga merupakan salah satu penghasil limbah terbesar di dunia. Baik sampah yang dihasilkan ketika proses produksi, maupun sampah dari pakaian yang sudah tidak digunakan akan berakhir menjadi limbah yang membuat lingkungan tercemar.
- Mencemari Lingkungan
Limbah dari produksi tekstil biasanya menggunakan bahan-bahan kimia. Beragam bahan kimia yang dihasilkan dari efek samping produksi, akan memicu pencemaran lingkungan. Mulai dari menurunnya kualitas air tanah, pencemaran air, hingga mengganggu ekosistem lingkungan bisa terjadi akibat adanya aktivitas industri.
- Menurunnya Populasi Hewan dan Tumbuhan
Fast fashion juga memicu menurunnya populasi hewan dan tumbuhan. Mengingat serat tekstil juga ada yang terbuat dari bahan alami seperti hewan maupun tumbuhan. Maka produksi teksil yang dilakukan secara besar-besaran, juga berakibat buruk bagi populasi dan habitat mereka.
Artikel Terkait :
PERKEMBANGAN FASHION DI INDONESIA
KURSUS FASHION DESIGN JAKARTA COCOK UNTUKMU
Bagaimana, Setujukah Anda dengan Fenomena Fast Fashion Saat Ini?
Demikian ulasan singkat mengenai apa itu fast fashion, mulai dari pengertian, ciri, hingga dampak yang ditimbulkannya. Setelah melihat ulasan di atas, bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda tertarik untuk ikut ambil bagian dalam dunia mode dan perkembangannya?
Sebagian besar menolak fenomena ini karena melihat dampak yang lebih merugikan. Itulah mengapa banyak orang mulai tergerak menekuni dunia fashion untuk menciptakan pakaian yang benar – benar berkualitas dan terbilang lebih lama masa pakainya.
Jika Anda menyukai dunia mode, jangan hanya puas menjadi penggemar saja. Tidak ada salahnya untuk ikut terjun dan berkecimpung di industri ini. Salah satunya yaitu dengan memperdalam skill dan pengetahuan dengan belajar secara khusus di sekolah fashion.
Jika Anda sedang mencari sekolah fashion berkualitas, maka IFS Jakarta adalah lembaga yang tepat untuk kebutuhan tersebut. IFS atau Italian Fashion School merupakan sekolah mode Italia yang berstandart internasional. Berkampus di Jakarta, lembaga ini merupakan pilihan tepat bagi Anda yang berniat untuk mempelajari ilmu tentang fashion design. IFS Jakarta juga bekerjasama dengan MKS Milano untuk Kamu yang ingin sekolah di Luar Negri.
Baca Juga :
No Comments